7478 ORANG SUMBA BARAT DAPAT BPUM
Waikabubak – Realisasi “Bantuan Presiden produktif Usaha Mikro (BPUM) sampai dengan saat ini sebanyak 7.478 orang (UMKM Sumba Barat-red) yang diusulkan oleh : PT. Bank BRI, Dinas Koperasi, UKM, Bank BNI, Pegadaian dan PT.PNM (Permodalan Nasional Madani)” adalah data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop UMKM) Kabupaten Sumba Barat, Dra. Eko Purwaningsih dalam materinya pada kegiatan Webinar yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kementerian Kominfo RI dan Pemkab Sumba Barat yang telah dilaksanakan pada Selasa, 1/12/20 melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara live di Youtube dan Instagram KPCPEN. (Baca: Pandemi Covid-19, Bukan Hambatan Untuk Terus Berbisnis)
Eko Purwaningsih menjelaskan Tujuan Program Pemulihan Ekonomi Nasional UMKM adalah melindungi mempertahankan dan meningkatkan kemampuan para pelaku usaha/kelompok usaha yang pada akhirnya dapat menjaga perekonomian nasional maupun stabilitas system keuangan. Dan diharapkan pelaku usaha dapat bertahan dan meningkatkan kinerja usahanya pada masa pandemik ini yang pada akhirnya memberi konstribusi pada perekonomian daerah khususnya dan Indonesia umumnya.
Berbagai Kebijakan Pemerintah telah diberikan pada pelaku UMKM adalah melalui Kementerian Koperasi, UKM–RI baik berupa Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM); Pembiayaan investasi untuk koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB); Subsidi bunga bagi peminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR); Restrukturisasi kredit/pembiayaan, (Pemerintah memberi keringanan pembayaran cicilan pinjaman di Bank/Lembaga Keuangan lainnya maupun Insentif pajak bagi pelaku UMKM.
Peluang perkembangan UMKM sendiri di Kabupaten Sumba Barat sangat bagus dengan adanya factor-faktor pendukung yang ada yaitu Pertumbuhan pariwisata sangat bagus, adanya dukungan kebijakan dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah, kebebasan berinovasi produk produk baru sampai dengan melakukan ekspansi usaha baik jenis, saluran, jumlah dan pemasarannya serta memperluas jaringan pemasaran bisa dilakukan dengan digitalisasi yang dapat menghemat biaya.
Strategi peningkatan UMKM di Kabupaten Sumba Barat yang diupayakan yaitu: Pengembangan pengetahuan digital ( SDM, infrastruktur digital, pola pikir, kebijakan); Mengasah kemampuan beradaptasi UMKM, karena perkembangan teknologi yang sangat cepat ( dengan pelatihan atau pendampingan) serta meningkatkan ketrampilan, kompetensi dan keahlian SDM (pelatihan dan bimtek, pameran )
Lebih lanjut Eko Purwaningsih menyampaikan bahwa di Kabupaten Sumba Barat yang dapat melaksanakan usahanya dengan teknologi dan internet baru 5% dari jumlah UMKM. Dan diakhir materi Kadis Koperasi UMKM ini kembali mengingatkan agar DALAM BERAKTIFITAS MARI KITA TETAP PATUHI PROTOKOL KESEHATAN : MEMAKAI MASKER, MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN. Serta CIPTAKAN HATI YANG GEMBIRA DAN BAHAGIA AGAR IMMUN TUBUH MENINGKAT. (RED.AR-DKIPS)