28 Tendik PAUD Mengikuti Pelatihan Kesetaraan Gender
Waikabubak, 23 September 2021. Kesetaraan gender adalah suatu keadaan di mana perempuan dan laki-laki termasuk anak-anak, sama-sama menikmati status, kondisi, atau kedudukan yang setara sehingga terwujud secara penuh hak-hak dan potensinya bagi pembangunan di segala aspek kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, kesetaraan gender merupakan hak dasar untuk semua orang termasuk anak perempuan dan anak laki-laki.
Gender bukan tentang jenis kelamin, tetapi berbicara tentang persamaan peran, keadilan, dan non diskriminasi. Ketidaktahuan tentang gender, dapat memicu permasalahan bias gender di masyarakat. Dan, hal ini dapat menyebabkan kerugian terhadap salah satu jenis kelamin. Penyelesaian isu bias gender, menjadi tanggung jawab bersama.
Pendidikan anak usia dini merupakan upaya fundamental dalam memfasilitasi perkembangan anak di masa emasnya. Sebagai suatu proses yang fundamental, pendidikan bukan hanya berpusat pada nilai akademik peserta didik semata, tetapi juga mencakup pada pengembangan seluruh potensi, konsep diri, dan kepribadian peserta didik. Salah satu aspek pengembangan konsep diri dan kepribadian anak adalah dengan menyadari peran gender. Pendidikan merupakan salah kunci utama dalam menanamkan nilai-nilai dan karakter yang dinilai baik di masyarakat. Penanaman nilai-nilai dan karakter berpengaruh secara significant dan efektif bila ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini. Hasil penelitian menyebutkan bahwa usia awal perkembangan seorang individu akan sangat menentukan perilaku individu tersebut di masa mendatang. Pola pembelajaran terhadap anak usia dini, sudah seharusnya tidak didasarkan pada prinsip bias gender yang dapat memunculkan stereotype dan tertanam dalam karakter anak untuk melakukan diskriminasi di masa mendatang. Pengenalan gender pada anak usia dini dianggap sangat efektif untuk membentuk karakter individu yang lebih toleransi terhadap perbedaan gender. Rasa toleransi yang tinggi, dapat membantu individu untuk tidak percaya terhadap stereotype gender yang sering terjadi di masyarakat.
Bias gender yang dialami oleh anak kecil membentuk sikap dan keyakinan mereka, mempengaruhi persepsi mereka tentang diri sendiri, dan secara negatif mempengaruhi pengalaman mereka di sekolah dan kehidupan. Melalui Lembaga PAUD, tenaga pendidik (Tendik) PAUD dapat mendorong kesetaraan gender dengan mengadopsi strategi transformatif gender selama interaksi mereka dengan anak-anak dan keluarga mereka. Untuk mencapai pemahaman dan penerapan dalam bidang PAUD, perlu dilakukan Pelatihan Kesetaraan Gender bagi Tendik PAUD sehingga dapat memberi pengetahuan dan keterampilan tentang mengapa dan bagaimana mereka bisa menjadi agen perubahan mulai dari ruang kelas mereka.
Stimulant Institute mitra Yayasan Save the Children, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kabupaten Sumba Barat, menyelenggarakan Pelatihan Kesetaraan Gender bagi Tendik PAUD. Pelatihan ini bertujuan untuk menghentikan siklus bias gender yang dihadapi anak perempuan dan laki-laki sejak usia pra-Sekolah Dasar, salah satu akar penyebab yang menyebabkan perbedaan dalam kesempatan dan kesejahteraan anak-anak seiring kemajuan mereka di pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pelatihan Kesetaraan Gender, dilaksanakan sejak tanggal 20 – 25 September 2021, melibatkan 31 peserta (29P, 2L) yang berasal dari Sembilan PAUD, Dinas Pendidikan dan Dinas P3A. Pelatihan dibagi dalam dua batch. Batch satu, tanggal 20-22 September 2021 dan batch dua tanggal 23-25 September 2021.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Yehuda Malorung S.Pd, dalam sambutannya menegaskan kepada peserta bahwa pelatihan Gender membantu tendik PAUD memberikan informasi dan membiasakan kepada anak-anak untuk tidak membedakan antara perempuan dan laki-laki. Hal pembiasaan harus dimulai dari diri sendiri, sehingga bisa memberikan contoh kepada orang lain. Kesempatan ini, harus digunakan oleh peserta untuk mendapatkan informasi dari Fasilitator, dan selanjutnya dapat berbagi dengan tendik lainnya. Peletakan dasar menjadi acuan untuk perkembangan di masa yang akan datang.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Gender Dinas P3A, Alice Ch. D. Malingara, S.STP menyampaikan bahwa akar dari permasalahan tindak kekerasan yang terjadi di Sumba, disebabkan karena rendahnya pemahaman tentang Gender. Jika saja masyakarat terkhususnya keluarga, paham tentang Gender, maka tidak ada tindak kekerasan yang dialami oleh jenis kelamin tertentu. Untuk dapat memahami tentang Gender, informasi ini hanya dapat diberikan melalui pintu Pendidikan, dan dimulai dari anak usia dini.
Pernyataan ini dapat kami sampaikan, setelah melakukan pengamatan dan analisa selama empat tahun terakhir ini. Peletakan dasar harus dimulai sejak usia dini, untuk dapat menumbuhkan karakter yang mampu menghargai dan menghormati sesama tanpa membedakan jenis kelamin, dan ini adalah tanggung jawab kita semua tegas Alice.
Pelatihan ini difasilitasi secara langsung oleh Karla Mariana Klau (Advisor Gender dan Pendidikan) dan Yoan Ida Ringu Paubun (ECCD Spesialist) dari Yayasan Save the Children. Untuk membangkitkan partisipasi dari peserta, Fasilitator menggunakan metode presentasi, diskusi, role play dan kerja kelompok. Fasilitator mengawali pelatihan dengan glossary Gender, dan dilanjutkan dengan penerapan Gender terhadap anak sejak usia dini melalui pembelajaran di PAUD. Mendukung pembelajaran Kesetaraan Gender di PAUD, tim program Sponsorship telah menyiapkan Modul Kesetaraan Gender dalam pembelajaran di PAUD. Modul Kesetaraan Gender digunakan oleh Tendik dalam menyusun pembelajaran di PAUD.
Setelah pelatihan, akan dilanjutkan dengan penerapan pembelajaran Kesetaraan Gender di Lembaga PAUD, dan diikuti dengan observasi sebagai tindaklanjut dari pelatihan. Oberservasi akan melibatkan Dinas terkait. Pelibatan Dinas terkait, diharapkan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap Gender dan selanjutnya dapat membuat kegiatan program yang menjawab peningkatan pemahaman masyarakat terkhususnya keluarga tentang Kesetaraan Gender. (PSI, RED)