www.sumbabaratkab.go.id. Wanokaka. Senin, 5/2/2024. Demikian salah satu hal yang ditegaskan oleh Wakil Bupati Sumba Barat John Lado Bora Kaba, S. Pd dalam sambutannya pada acara Musrenbang Kecamatan di lapangan depan Kantor Kecamatan Wanukaka. Kemiskinan ektrim penanggulannya adalah salah satu dari 5 fokus arah kebijakan Pembangunan Kabupaten Sumba Barat tahun 2025, yakni : penurunan kemiskinan ektrim dan angka stunting, pengendalian inflasi, pemenuhan SPM dan pengembangan Pariwisata.
“Kita dapat keluar dari kemiskinan ektrim jika kita dapat mengelola budaya kita dengan lebih baik sehingga dapat mensejahterakan masyarakat dan bukan menimbulkan pemborosan yang berujung utang yang terbawa sampai ke anak cucu kita”, tegas Wakil Bupati John Lado Bora Kaba. Budaya adalah identitas yang perlu dilestarikan namun perlu disederhanakan dengan pola pikir hidup hemat sehingga dapat meningkatkan ekomomi masyarakat.
Wakil Bupati John Lado menyatakan hal di atas menanggapi paparan Kepala Bapelitbangda Kabupaten Sumba Barat, Titus Diaz Liurai, S.Sos, MM, yang menyatakan bahwa dari total 152,407 penduduk Sumba Barat, 27,17 % adalah penduduk miskin dan 11,75% dari prosentasi ini masuk dalam kategori miskin ektrim dan Wanokaka, yang berpenduduk 19.802 jiwa itu memiliki 1.170 KK yang masuk dalam kategori miskin ektrim atau yang terbesar dari semua kecamatan. Di samping itu, angka Stunting kecamatan ini mencapai 12,3% atau di atas angka Stunting Kabupaten yakni 12,1%. Masih terdapat 200 anak balita yang terdampak stunting tahun 2023, walaupun angka ini sudah menurun secara drastis dari tahun 2022, yakni 500 orang anak. Memang ironis melihat Wanukaka dengan potensi pertanian dan pariwisata yang besar mengalami tingkat stunting dan kemiskinan ekstrim yang tinggi. Mungkin diperlukan upaya bersama untuk mengubah pola hidup budaya boros dan maksimalkan potensi sumber daya alam yang dimilki guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam laporan sebelumnya oleh Camat Wanukaka Adi Biru, S. Hut, disampaikan beberapa kendala diantara lain persoalan hutang piutang, rawan pangan akibat kurangnya curah hujan dan tidak meratanya pembagian air, serta kurangnya kunjungan wisata akibat kendala jalan dan sarana dan prasarana lainnya. Karena itu pihaknya meminta bantuan dari Pemerintah kabupaten dalam hal anggaran dan sumber daya manusia. Pemda Sumba Barat sebenarnya telah berkomitmen untuk manambah jumlah anggaran untuk jalan dan jembatan yang totalnya lebih dari 29 Miliar, atau lebih dari 9 M dibanding tahun sebelumnya.
Partisipasi yang luas dari berbagai pihak dalam Musrenbangcam termasuk unsur pemerintah, kepolisian, militer, serta tokoh pendidikan, agama dan masyarakat memberikan gambaran komrehensif mengenai perencanan pembangunan di Kabupaten Sumba Barat. Semoga hasil Musrenbangcam ini dapat mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh lapisan masyarakat.
Kegitan Musrenbangcam ini dihadiri antara lain oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten, para Asisten dan Kepala Perangkat Daerah/Unit Kerja, Kapolsek, Danramil Kecamatan, dan para kepala SD,SMP dan SMA serta tokoh agama dan masyarakat.
Narasi dan foto: Odie