www.sumbabaratkab.go.id. Waikabubak. Menurut BNPB Provinsi Nusa Tenggara Timur, 7 dari 9 indikator kerentanan bencana di provinsi ini terdapat di Sumba Barat, dan 5 di antaranya masuk dalam kategori sangat tinggi, yakni banjir, cuaca ekstrim, kekeringan, tanah longsor dan kebakaran. Hal ini sangat disadari Pemda Sumba Barat dan karena itu dalam visi misi “RPJMD 2021 – 2026” , isu lingkungan hidup menjadi agenda utama Program Kota dan Desa Berseri. Salah satu inisiatif program ini adalah Green School, di mana sekolah menjadi lokomotif perubahan pola pikir dan perilaku anak sekolah dan masyarakat sekitar lewat penanaman tanaman – tanaman produktif. Untuk mendukung kesuksesan program Pemda Sumba Barat ini serta mempertimbangkan kondisi real di lapangan, Save the Children melalui mitranya Yayasan Perkumpulan Stimulant Institute, mengembangkan Program Bangun Generasi Tangguh dan Mandari, atau disingkat Bestari.
Program nasional Save the Children ini bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan anak dan komunitas terhadap resiko perubahan iklim dan bahaya lingkungan melalui penanaman pohon dan, secara lokal di Sumba Barat, bekerjasama dengan dinas terkait Pemda: Bapelitbangda, DP5A, Dinas PKO, Dinas Lingungan Hidup, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, UPT Kehutanan, DKIPS; lembaga keuangan: Bank NTT, BRI dan BNI; serta akademisi: Akper Waikabubak dan Unkriswina. Ada 5 kegiatan utama dari program ini, yakni: sosialisasi di tingkat kecamatan dan kabupaten, diskusi kritis, pelatihan pengolahan sampah padat dan cair, penanaman pohon dan pengembangan Biopori serta kompetisi menulis untuk anak sekolah dengan tema kelestarian ekosistem. Program ini dilaksanakan pada 10 sekolah di 4 desa, yakni: Humumada dan Mamodu di Kecamatan Wanokaka: Malata, Tanarighu; dan Watukarere, Lamboya. Capaian program ini antara lain sebanyak 736 anak dan orang muda berpartisipasi dalam diskusi kritis dan penyadaran isu perubahan iklim; 278 orang dewasa mendapat informasi tentang perubahan iklim; 1.290 bibit atau anakan pohon diberikan oleh UPTD kehutanan; dukungan CSR Bank NTT terhadap FAD, dan 149 anak dan 12 orang dewasa terlibat dalam kompetisi “Pelestarian Ekosistem” dan sebagian karya tulis anak telah didokumetasikan dalam bentuk buku.
Karena itu, dalam acara pembukaan Workshop Berbagi Praktik Baik dan Pembelajaran Program Bestari di Sumba Barat di Aula Kantor Bupati Sumba Barat, Selasa 20 Februari 2024, Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, SH menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Save the Children dan mitranya Yayasan Perkumpulan Stimulan Institute atas inisiasi holistik dan litas tematik yang dilaksanakan di Sumba Barat ini. Namun demikian, program ini diharapkan tidak berhenti di tahun 2024 karena masih ada tiga kecamatan lainnya yang belum terjangkau program ini. Hal senada ditegaskan lagi oleh Sekretaris Daerah Sumba Barat, Yermia Ndapa Doda, S.Sos dalam workshop yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam.
Acara workshop diisi dengan presentasi oleh direktur dan Program Manager Stimulant tentang hasil implementasi dan survey terhadap Program Bestari serta testimoni hasil program oleh Sekdes Watukarere dan Kepala SMP 3 Wanukaka dan SMP 1 Tanarighu. Dalam acara ini juga diserahkan beberapa hadiah kepada para pemenang lomba dalam beberapa kategori isu lingkungan.
Kegitan ini dihadiri juga antara lain oleh para Asisten dan pimpinan SKPD, perwakilan desa dan kepala sekolah serta murid SMP dan SMA area intervensi program.
Narasi dan foto: Odi