Waikabubak, 4,12, 2024 | Bupati Sumba Barat Yohanes Dade, SH didampingi Wakil Bupati John Lado Bora Kaba, S.Pd, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Imanuel Mesakh Anie, M.Si, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Imelda Dangga Loma, SE, dan Provincial Manager INOVASI NTT Hironimus Sugi membuka Kegiatan Lokakarya Analisis GEDSI (Gender Equality, Disability dan Social Inclusion) dan PI (Perubahan Iklim) pada tanggal 4 Desember 2024 bertempat di Aula Kantor BAPELITBANGDA Kabupaten Sumba Barat.
Bupati Sumba Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa empat isu yang menjadi topik utama dalam lokakarya ini bukan sekadar isu sektoral, melainkan merupakan tantangan lintas sektor yang semakin mendesak untuk dipahami, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat lokal. Keempat isu ini tidak dapat dipandang sebagai entitas terpisah, justru keterkaitan antara isu-isu tersebut memiliki dampak besar pada hasil belajar siswa dan kesejahteraan generasi mendatang. Dampak dari keterkaitan isu-isu ini sangat nyata. Perubahan iklim misalnya, dapat memengaruhi akses pendidikan anak-anak di daerah tertentu. Begitu pula inklusi sosial dan disabilitas yang sering kali masih menjadi tantangan di lingkungan sekolah kita. Semua ini membutuhkan perhatian, komitmen, dan tindakan nyata dari kita semua. Untuk itu, pendidikan yang memperhatikan gender, disabilitas, inklusi sosial, dan perubahan iklim tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai empati, keadilan, dan tanggung jawab.
Lebih lanjut dalam sambutannya Bupati Yohanes Dade, SH menyampaikan agar melalui lokakarya ini tercipta kolaborasi dan peran aktif dari berbagai pihak terkait, yang dimotori oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga sebagai leading sektor pendidikan di Kab. Sumba Barat untuk memastikan bahwa kebijakan, program, dan kegiatan yang dirancang benar-benar menjawab kebutuhan siswa, guru, dan seluruh ekosistem pendidikan.
Adapun beberapa hal yang menjadi fokus dalam peran Dinas PKO dan perangkat daerah lainnya meliputi:
- Penguatan Kapabilitas Guru dan Kepala Sekolah: Inovasi berbasis pendidikan harus diadopsi untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan pengelola Pendidikan agar dapat menerapkan pendekatan yang lebih inklusif dan adaptif dalam pembelajaran.
- Pengintegrasian Nilai-nilai Utama dalam Kurikulum: Isu kesehatan gender, inklusi disabilitas, inklusi sosial, dan perubahan iklim harus diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan dasar, sehingga menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari yang relevan dan bermakna.
- Fasilitasi Sarana dan Prasarana: Perangkat daerah harus memastikan bahwa fasilitas pendidikan mendukung inklusivitas dan kenyamanan bagi semua siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.
- Kolaborasi Lintas Sektor: Kita semua menyadari bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk menciptakan generasi masa depan yang tangguh, peduli, dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan hari ini melalui lokakarya ini adalah investasi besar bagi anak-anak dan masa depan Kabupaten Sumba Barat untuk dapat menciptakan pendidikan yang benar-benar menjadi hak dan pengalaman berharga bagi setiap anak.
Dalam sambutannya Bupati Sumba Barat menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada INOVASI yang telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga serta perangkat daerah terkait yang telah menginisiasi terselenggaranya kegiatan Lokakarya GEDSI dan PI di Kab. Sumba Barat.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Provincial Manager INOVASI NTT sekaligus memberikan kata sambutan mewakili INOVASI.
Kegiatan Lokakarya GEDSI dan PI tingkat kabupaten ini bertujuan untuk mempertemukan lembaga pemerintah dan non-pemerintah untuk meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan mengenai urgensi isu GEDSI dan Perubahan Iklim dalam sektor Pendidikan, berlangsung selama 2 (dua) hari yakni pada tanggal 4-5 Desember 2024, dengan agenda sebagai berikut :
1. Proses eksplorasi data: Data kuantitatif dan data kualitatif (termasuk hasil pemetaan ekosistem kabupaten akan dianalisis menggunakan metodologi sederhana untuk mengidentifikasi tren, kesenjangan, dan tantangan.
![](https://sumbabaratkab.go.id/wp-content/uploads/2024/12/analisis-gendsi-8.jpg)
![](https://sumbabaratkab.go.id/wp-content/uploads/2024/12/analisis-gendsi-7.jpg)
![](https://sumbabaratkab.go.id/wp-content/uploads/2024/12/analisis-gendsi-5.jpg)
![](https://sumbabaratkab.go.id/wp-content/uploads/2024/12/analisis-gendsi-6.jpg)
2. Gallery Walk Data: Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk mempelajari, memahami, dan merefleksikan data dari semua kelompok tematik (dalam kelompok kecil).Data berasal dari ‘data’ terintegrasi dan hasil analisis data serta data lainnya
![](https://sumbabaratkab.go.id/wp-content/uploads/2024/12/analisis-gendsi-3.jpg)
![](https://sumbabaratkab.go.id/wp-content/uploads/2024/12/analisis-gendsi-4.jpg)
![](https://sumbabaratkab.go.id/wp-content/uploads/2024/12/analisis-gendsi-2.jpg)
Kegiatan ini dihadiri oleh 70 peserta yang masing-maing berasal dari :
- Unsur Pemerintah 37 Peserta (Bupati, Wakil Bupati, SEKDA, Kabag Hukum, Kabag Prokopim, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, BAPELITBANGDA, KEMENAG, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, Dinas Pengengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kab. Sumba Barat, Dinas PMD, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas PUPR, BPS Sumba Barat, Dinas Komunikasi dan Informatika).
- Dari unsur Kepala Sekolah dan Guru SD/MI, 15 orang (SDN Dede Kadu, SD Inpres Kuru Tepe, SD muhammadyah Waikabubak, SDK Waikabubak III, MIN Sumba Barat).
- Dari unsur Forum Anak daerah 5 orang terdiri dari 4 anggota FAD dan 1 pendamping anak dari DP5A.
- Dari unsur Mitra Pembangunan 5 (lima) orang (Save The children, Stimulant Sumba Barat, Yayasan Bahtera, EGK Sumba Barat, Yayasan Literasi Anak Indonesia)
- INOVASI Jakarta 4 orang.
- INOVASI NTT 4 orang,
- Fasilitator lokal sebanyak 5 orang.