Sidang Sinode III Gereja Kristen Sumba (GKS) Waikalaisung resmi dibuka pada Rabu,(18/10/2024), di Waikalaisung, Sumba Tengah. Kegiatan ini mengusung tema “Keramahan Sebagai Solidaritas Gereja terhadap Kehidupan,” yang diharapkan dapat memperkuat hubungan antar jemaat dan meningkatkan peran gereja dalam masyarakat.
Pjs Bupati Sumba Barat, Dra. Flouri Rita Wuisan, MM, hadir dalam acara ini didampingi Kepala PDUK Pemda Sumba Barat.
Sidang Sinode ini dihadiri juga oleh Pejabat Bupati Sumba Tengah, Pejabat yang Mewakili Bupati Sumba Barat Daya dan Sumba Timur, Ketua Umum Gereja Kristen Sumba,Sekum Gereja Kristen Sumba, Para Pendeta, Romo, Vikaris, Majelis Jemaat,Guru Injil, Tokoh agama dan Umat GKS Jemaat Waikalaisung.
Kegiatan diawali dengan ibadah bersama yg diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh peserta Sidang Sinode.
Ketua Panitia menyampaikan terima kasih atas kehadiran para peserta, kiranya dengan sidang sinode dapat memperkokoh keramah tamahan antar umat manusia dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat.
Ketua umum Gereja Kristen Sumba, Pdt.Marlin Lomi,S.Th Membuka Sidang Sinode III GKS Waikalaisung yang akan berlangsung dari tanggal 22-25 Oktober 2024.Beliau menyampaikan pentingnya keramahan sebagai nilai dasar dalam kehidupan berjemaat. “Keramahan bukan hanya sekedar sikap, tetapi juga merupakan bentuk solidaritas kita terhadap sesama. Gereja harus menjadi tempat yang nyaman bagi semua orang,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa gereja memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Acara ini tidak hanya menjadi forum untuk membahas isu-isu internal gereja, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam pelayanan di harapkan Peserta antusias mengikuti setiap sesi yang diselenggarakan.
Pjs Bupati Flouri berharap agar hasil dari Sidang Sinode III ini dapat diimplementasikan secara nyata di lapangan. “Saya percaya bahwa dengan semangat kebersamaan dan solidaritas, kita dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat Sumba,” katanya. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum bagi GKS untuk terus berkontribusi dalam pembangunan sosial dan spiritual di daerah tersebut.