Wakil Bupati Sumba Barat: Kolam Ikan Labariri Akan Jadi Obyek Wisata Untuk Tingkatkan PAD
Facebook
Twitter
WhatsApp

Senin, 13 September 2021 | Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sumba Barat Jhon Lado Bora Kaba dalam acara Pelepasan Benih Ikan Patin di lokasi kolam Dusun Labariri Desa Sobarade, Kecamatan Kota. Jhon mengatakan bahwa selama ini orang tidak begitu menganggap ikan tawar bermanfaat dari sisi dagang karena tidak banyak yang mengkonsumsinya. Sumba Barat juga masih begitu tergantung pada ikan asal Bima walaupun memiliki potensi yang besar untuk penyediakan secara lokal. Kolam ikan kelompok usaha Desa Sobarade diharapkan akan turut menjawab persoalan kebutuhan ikan secara lokal. Di samping itu, menurut Jhon, area kolam Sobariri dapat dijadikan obyek wisata yang cukup menarik jika dipoles dan ditunjang dengan keamanan dan kenyamanan.  Pemerintah Daerah berterimakasih kepada Kepala Desa Sobarade dengan kelompok usahanya bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang telah memulai inisiatif ini di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah ingin agar masyarakat dapat keluar dari kemiskinan.

Tiga puluh kolam dibangun di atas lahan milik Bapa Ambu, salah satu warga Sobarade, dan Karen itu, anggaran yang digelontorkan dari dana desa sekitar 200 juta lebih difokusan pada pengadaan benih dan pakan serta HOK atau upah kerja masyarakat. Sebanyak 4000 benih dilepaskan dari 45.000 yang direncanakan. Sesuai dengan harapan Wakil Bupati, Kepala Desa Sobarade, Kuri Bili, akan berupaya agar nantinya usaha ikan ini dapat diwadahi dalam  sebuah Bumdes dan karena itu akan bekerja dengan semua pihak untuk mewujudkan PAD lewat usaha ini.

Kepala Dinas Pemberdayaan dan Desa, Jefri Dapamerang,  menyatakan bahwa instansinya selalu berupaya agar lahan-lahan tidur yang ada di Kabupaten Sumba Barat dapat menjadi area produktif. Terinspirasi dari program Food Estate yang mendapat suntikan dana ratusan Miliar, Jefri mengatakan, dengan belasan Miliar yang dimiliki desa Sumba Barat juga dapat menghasilkan yang sama. Karena itu ia selalu memanfaatkan fungsi advokasi instansinya agar kebijakan-kebijakan anggaran di desa lebih memprioritaskan usaha-usaha produktif guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari pada pembangunan fisik yang belum past memilik dampak yang signifikan pada pemberdayaan potensi masyarakat. Beliau mengatakan bahwa intervensi dana desa yang tepat akan sangat berdampak pada usaha produktif masyarakat serta menghindarkan masyarakat dari upaya pemiskinan. Beliau memberikan contoh bahwa di Desa Lapale usaha produktif serupa bangkit kembali dari 12 tahun stagnan karena desa memberi bantuan pakan. Masyarakat juga terbebas dari praktek ijon di mana petani harus menggadekan satu karung padi ladangnya untuk 1 kilo herbisida. Setelah desa menangani kebutuhan ini, masyarakat dapat lebih bersemangat mengelolah tanahnya yang kalau tidak akan cenderung menjadi lahan tidur.

 

DKIPS Sumba Barat – OK

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top