Wirausaha, Solusi Elegan Mengurangi Pengangguran dan Kemiskinan
Facebook
Twitter
WhatsApp

www.sumbabaratkab.go.id Waikabubak, 13/3/2024. “Proyek pendidikan dan kecakapan kerja orang muda yang dilaksanakan oleh Stimulant dengan dukungan Save the Children, menjadi salah satu strategi untuk menjawab permasalahan kemiskinan, pengangguran dan inflasi di Kabupaten Sumba Barat. Tiga isu ini berkaitan erat dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)”.

Pernyataan ini dikemukan oleh Kepala Bappelitbangda Sumba Barat Titus Diaz Liurai S. Sos, MM   dalam kegiatan pertemuan koordinasi stakeholder terkait project Youth Education and Employability (YEE). Lebih lanjut ditegaskan bahwa kunci menekan laju inflasi adalah dengan menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri. Meningkatnya inflasi dikarenakan ketergantungan kita terhadap pasokan makanan dari luar. Oleh karena itu, bagi 103 orang muda penerima bantuan modal usaha bagi orang muda (BaNTu MUDA) harus menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan bila memungkinkan rekrut orang muda disekitarnya untuk kerja, ujar Titus.

Pertemuan koordinasi (13/3) diselenggarakan di aula kantor Bappelitbangda. Kegiatan melibatkan 43 peserta yang berasal dari Bappelitbangda, Dinas PMD, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Transnaker, Dinas Sosial, mentor teknis, pemerintah desa, dan orang muda pelaku usaha. Pertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan keberlanjutan project YEE di Sumba Barat. Sebelumnya, project YEE telah dilaksanakan (2022). Tahun 2024, implementasi lebih difokuskan pada pendampingan dan pembinaan pelaku usaha.

Staff project Stevani Yessy Tupu mengungkapkan bahwa pada pendampingan sebelumnya ditemukan bahwa peluang pasar, literasi keuangan, dan keterampilan berbisnis, menjadi tantangan pengembangan usaha. Oleh karena itu, keberadaan mentor teknis dapat membantu orang muda di desa intervensi dalam pencatatan dan pengelolaan keuangan hasil bisnis yang dijalankan. Selain itu, penting untuk memikirkan exit strategi dan kebermanfaatan dari usaha yang dijalankan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi dirinya dan orang disekitarnya.

Ditempat yang sama, Albertus Pandango salah satu penerima BaNTu MUDA menyampaikan bahwa usaha yang ditekuni telah membantu dirinya membeli lahan untuk mengembangkan usahanya “dalam dua bulan saya dapat mengamankan uang hasil usaha ayam mencapai Rp 5 juta. Uang tersebut saya simpan dalam jerigen 5 liter. Untuk membangun usaha, kita dapat gunakan bahan-bahan disekitar dan jangan malu untuk berusaha”, ucap Abe.

Turut hadir kepala Dinas PMD Jefrianus Ndapamerang, SE, MM. Dalam pertemuan ini, beliau menyatakan bahwa pihaknya siap membantu pelaku usaha ditingkat desa. “Dana desa sangat memungkinkan untuk digunakan dalam mendorong orang muda mengembangkan usahanya. Saya anjurkan pelaku usaha mengembangkan proposal yang menarasikan tentang perkembangan usahanya dan apa yang dibutuhkan. Proposal dapat diserahkan ke Dinas PMD untuk mendapat dukungan anggaran”.

Kecakapan usaha atau wirausaha adalah suatu aktivitas menjalankan usaha secara mandiri untuk mencapai kesuksesan finansial, sehingga mendorong perubahan sosial di komunitas. Menjadi wirausahawan merupakan solusi elegan mengurangi pengangguran dan kemiskinan di wilayah ini.  Kewirausahaan memiliki payung hukum yaitu Perpres Nomor 2 Tahun 2022 yang bertujuan memperkuat, menumbuhkan, dan mengembangkan ekosistem kewirausahaan yang berorientasi pada nilai tambah dan pemanfaatan teknologi, sehingga potensi, kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki generasi muda Indonesia dapat dioptimalkan.

(PSI)

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top