Workshop Kolaborasi Pentahelix dalam Mendorong Pengembangan dan Kemandirian Usaha Bidang Ekonomi di Komunitas
Facebook
Twitter
WhatsApp

www.sumbabaratkab.go.id, Waikabubak, Selasa, 11 Juni 2024 Kepala Bapelitbangda, membuka dengan resmi kegiatan Workshop Kolaborasi Pentahelix dalam Mendorong Pengembangan dan Kemandirian Usaha Bidang Ekonomi di Komunitas yang dilaksanakan di Aula lantai 2 Bapelitbangda. Kegiatan ini di ikuti oleh Bapelitbangda, Dinas Perikanan, Dinas PMD, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Pariwisata, Dinas KIPS, UPTD Kehutanan, Unkriswina, Bank NTT, Media RRI, Ranaka News, Pos Kupang, Kepala Desa Beradolu, Kelurahan Loda Pare, dan Tokoh Masyarakat Kelurahan Loda Pare.

Dalam sambutannya Kepala Bapelitbangda sesuai dengan latar belakang diadakannya kegiatan ini mengatakan bahwa pada tahun 2023 isu perubahan iklim, yang ditandai dengan kemarau yang panjang (fenomena el nino) telah  memberikan dampak buruk terhadap produktivitas sektor pertanian dan subsektornya seperti perikanan, perburuhan dan kehutanan. Pengaruh buruk ini memberi dampak terhadap penghidupan dari 68 % penduduk yang beraktivitas pada sektor tersebut. Dimana sektor – sektor tersebut merupakan sektor usaha yang sangat bergantung pada ketersediaan air dalam meningkatkan produktivitas dari lapangan usaha yang ditekuni.  Ketersediaan air yang terbatas,  ternyata tidak hanya mempengaruhi produktivitas pertanian dalam arti yang luas, melainkan juga mempengaruhi kebutuhan domestik rumah tangga. Misalnya untuk menjalankan usaha tanaman hortikultura maupun pemenuhan  kebutuhan air untuk kesehatan ikut terdampak. Paralel dengan permasalahan  perubahan  iklim, kabupaten  Sumba  Barat juga memiliki permasalahan lainya,  yaitu terjadinya  peningkatan angka pengangguran dari tahun sebelumnya  sebesar 1, 24 %. Pengangguran tersebut terjadi pada penduduk yang berusia produktif yang mencapai 65 % dari total jumlah penduduk.

Pada tahun 2024, Perkumpulan Stimulant Institute (PSI)  mitra Save the Children Indonesia mengimplementasikan program Bangun Generasi Tangguh dan Mandiri (BESTARI) di Kabupaten Sumba Barat. Dimana Implementasi program BESTARI ini berfokus pada penyediaan akses air bersih untuk mendukung praktik penerapan hidup bersih dan sehat di komunitas. Pemetaan lokasi dilakukan bersama Bappelitbangda dan Dinas PUPR. Hasilnya,menetapkan Desa Beradolu dan Kelurahan Loda Pare sebagai lokasi program BESTARI. Adanya diversifikasi usaha akan meningkatkan daya tahan (resiliensi rumah tangga) ketika menghadapi perubahan iklim yang semakin sulit diprediksi. Melalui diversifikasi usaha juga dapat membuka lapangan usaha baru bagi penduduk berusia produktif untuk menekuni bidang tersebut dan sekaligus dapat menekan angka pengangguran. Namun agar upaya ini mencapai sukses, maka warga lokal (pelaku usaha) harus dikapasitasi dengan beberapa keterampilan, yaitu : pelatihan pengembangan pakan ikan, literasi keuangan dan promosi usaha. Peningkatan dan kepemilikan atas kapasitas dimaksud dapat menjamin keberlanjutan dari usaha tersebut. Selain penguatan kapasitas warga,prasyarat lain juga sangat dibutuhkan, dimana program ini tidak bisa hanya dijalankan oleh satu pihak saja melainkan dibutuhkan adanya keterlibatan yang setara (kontributif)  antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, perguruan tinggi dan media dalam sebuah desain kerjasama pentahelix.

Pada akhir kegiatan dihasilkan rekomendasi dan komitmen bersama peserta kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing – masing, sebagai berikut :

  1. Telaah dan mengembangkan Rencana Aksi Daerah (RAD) penurunan angka kemiskinan
  2. Pendampingan pada aktivitas bidang ekonomi di komunitas

Tim DKIPS  

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top